Banyak dari kaum perempuan, setelah berstatus sebagai ibu rumah tangga, seakan-akan hilang dari dunia pergaulan, dunia sosial dan identik dengan istilah gagap teknologi . Bisa dimaklumi, hal ini terjadi karena kesibukan seorang ibu dalam mengurus keluarga dan rumah tangganya yang seakan-akan tak ada habisnya dan sangat menyita waktu. Bahkan pada sebagian perempuan merasa tidak membutuhkan aktualisasi dan pengembangan diri karena menganggap profesi sebagai ibu rumah tangga tidak membutuhkan ilmu yang lebih, asalkan mahir memasak dan cekatan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, itu dirasakan sudah cukup.

Mungkin, beberapa waktu yang lalu saya pun berpikir demikian, sampai pada suatu saat, dengan melihat tuntutan-tuntuan hidup yang ada, saya mulai menyadari bahwa sebagai seorang ibu rumah tangga yang hidup di jaman ini, saya harus lebih diperlengkapi agar dapat menjalankan peran saya dengan lebih maksimal. Tergelitik dengan keadaan ini, saya memutuskan untuk melakukan sesuatu , yaitu meningkatkan kualitas diri agar saya pun dapat mengimbangi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan-perkembangan dunia yang terjadi di sekitar kita.

Sebenarnya, langkah utama yang ingin saya ambil adalah bekerja, karena dengan bekerja saya dapat membantu meringankan beban suami, memberikan kontribusi bagi keuangan keluarga dan yang pasti mendapat kemandirian secara finansial . Namun, sebagai langkah awal, saya memperlengkapi diri dengan bersekolah lagi, karena pendidikan atau ketrampilan khusus adalah modal utama dalam bekerja.

Tentu saja hal ini tidak mudah untuk dijalani, dan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dengan matang, seperti misalnya bagaimana dengan anak-anak, atau mungkin juga dengan masalah biaya. Disinilah kita perlu dukungan dari orang-orang terdekat kita . Saya sangat merasakan cukup berat menjalani peran ganda sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai mahasiswa perkuliahan. Seringkali terjadi saya baru bisa belajar saat hari sudah malam, setelah selesai mengurus keluarga yang memang harus didahulukan . Bisa dipastikan bahwa untuk bisa belajar, saya harus berusaha keras melawan rasa kantuk dan lelah.

Tidak ringan memang tantangan yang harus dihadapi, tetapi semuanya bisa teratasi dengan baik selama ada semangat yang terus mendorong untuk tetap maju, dan dukungan dari orang-orang di sekitar kita. Disaat segala sesuatunya terasa begitu berat , dan sepertinya seakan-akan saya tidak akan mampu menjalani ini semua, bayangan akan masa depan yang lebih baik sangat memotivasi saya untuk tetap bertahan, terus berusaha dan selalu yakin bahwa semua ini mempunyai arah dan tujuan yang jelas.

Selain semangat, hal yang tidak kalah penting yaitu pengaturan waktu yang baik dan disiplin diri. Kegiatan-kegiatan yang tidak penting harus dikurangi, seperti misalnya cuci mata ke pusat perbelanjaan, atau menghabiskan waktu di salon sampai berjam-jam, atau di depan televisi hanya untuk menyaksikan gossip-gossip terbaru dari satu infotainment ke infotainment lainnya. Waktu yang biasanya digunakan untuk hal-hal yang demikian, di alih gunakan menjadi waktu untuk belajar. Dengan pengaturan yang tepat, walaupun menjalani kuliah, waktu untuk keluarga akan tetap terpenuhi, dan proses belajar akan menjadi lebih efektif.

Dengan sekolah, ternyata tidak hanya meningkatkan kemampuan akademik, tetapi juga membangun pola pikir yang jauh lebih luas dan lebih berkembang. Banyak dari ibu-ibu rumah tangga sebenarnya mempunyai potensi yang sangat besar, tetapi tidak tergali karena tidak memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk mengembangkannya, atau bahkan tidak tahu dengan potensi yang dimilikinya.

Menjadi seorang ibu rumah tangga, bukanlah alasan untuk berhenti belajar, tetapi justru harus terus mengembangkan diri dan memanfaatkan segala potensi yang ada untuk menjadi pribadi yang lebih berkualitas. Sangat disayangkan jika para ibu tidak dapat ikut merasakan dan memanfaatkan segala kemajuan dan perkembangan dunia yang begitu dahsyat hanya karena keterbatasan intelektual.

Jadi, menjawab pertanyaan , apakah perlu ibu rumah tangga sekolah lagi ? , dengan lantang saya bisa mengatakan, ya! Kita hidup di jaman dimana kita dituntut untuk harus selalu tahu dan mengerti akan banyak hal. Dengan sekolah, kita akan belajar banyak hal , dan akan punya lebih banyak kesempatan untuk mengambil langkah maju, bukan hanya sekedar jalan di tempat dalam mengisi hidup. Tujuan utama seorang ibu rumah tangga untuk kembali bersekolah adalah untuk meningkatkan kualitas diri agar dapat menjalani perannya dan mendukung keluarganya dengan lebih baik lagi.

Jangan pernah berpikir bahwa ini percuma, karena keterbatasan umur dan status maka kesempatan itu tidak akan ada. Selama ada usaha , maka kesempatan itu akan selalu ada ! Tidak ada yang percuma dan tidak ada kata terlambat untuk belajar. Perlu untuk selalu diingat, bahwa semua ini dijalani dengan tidak melupakan kodrat sebagai seorang istri dan seorang ibu. Apa yang di raih, nantinya akan sangat berguna bagi seluruh keluarga. Karena itu, ayo ibu-ibu, jangan berhenti belajar agar kita dapat memaknai hidup ini dengan sesuatu yang lebih berarti. Jangan sampai kita mengisi hidup hanya dengan duduk di depan televisi, menjadi penonton setia sinetron dan acara gossip yang nggak ada gunanya samasekali !!

Jovita

Hi, saya Jovita, welcome to my blog
Blog ini berisi tentang cerita perjalanan , petualangan, kisah hidup dan pemikiran-pemikiran pribadi saya sebagai seorang perempuan. Pernah berprofesi sebagai dosen, tapi akhirnya memilih untuk mengejar keinginan menjadi seorang penulis atau blogger.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *